Sistem Jaringan
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, printer, dan peralatan
lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
maupun dengan sistem wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan
komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer
yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung
dengan jaringan.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang
saling berhubungan di antara satu dan lainnya, dan saling berbagi sumber
daya misalnya printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling
berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut,
dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang
radio, satelit, atau sinar infra merah. (Rafiudin Rahmat, 2003).
2.2 Sistem Jaringan
Sistem jaringan berfungsi untuk komunikasi data yang bekerja berdasarkan
pengolahan data dengan bantuan program yang dieksekusi oleh sistem
komputer yang sekaligus ditransfer ke sistem komputer lainnya yang dapat
menjangkau jarak yang sangat jauh dengan bantuan peralatan
elektromagnetik. (Rusmanto dkk,2006).
2.3 Media-Media Umum Jaringan Komputer.
Dalam membangun sebuah jaringan komputer (baik jaringan sederhana maupun
besar) memakai beragam tipe media transmisi yang berbeda. Perlu
diketahui bahwa setiap media itu memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Fungsi sebuah media pada dasarnya adalah mengantarkan arus
informasi melalui sebuah jaringan. Sedangkan bentuk media itu sendiri
berbeda-beda, umumnya berupa dawai, kabel, dan fiber. Pada jaringan
wireless, medium yang digunakan adalah atmosfir atau ruang udara
terbuka. Media-media umum jaringan komputer itu antara lain adalah :
2.3.1 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) terdiri atas empat
pasang dawai medium. UTP digunakan sebagai media networking dengan
impedansi 100 Ohm. UTP memiliki diameter eksternal 0.43 cm, hal ini
memudahkan dalam melakukan instalasi. UTP juga men-support
arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat
populer.
Kelebihan dari kabel UTP antara lain :
Ø Media dan ukuran konektor kecil.
Ø Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.
Ø Biaya rata-rata per node murah.
Kekurangan dari kabel UTP adalah rentan terhadap efek interferensi
elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di
sekelilingnya. Akan tetapi pada prakteknya para administrator jaringan
banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup
diandalkan.
2.3.2 Kabel Koaksial
Kabel koaxial atau lebih populer dikenal dengan “coax” terdiri atas
konduktor silindris melingkar, yang mengelilingi sebuah kabel tembaga
inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel koaksial dapat dijalankan dengan
tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk
komunikasi jarak jauh di antara node network. Repeater memang dapat juga
diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan koaksial
sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.
Ciri-ciri kabel koaksial antara lain adalah sebagai berikut :
Ø Media dan ukuran konektor medium.
Ø Kecepatan dan keluaran 10 -100 Mbps.
Ø Panjang kabel maksimum yang diizinkan 500 m (medium).
Ø Biaya per node murah.
2.3.3 Fiber Optic.
Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang mampu digunakan
untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan dengan
media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup
tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan
kecepatan dan kapasitas data yang tinggi.
Keuntungan memakai kabel Fiber Optic antara lain :
Ø Kecepatan, jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits.
Ø Bandwitdh, fiber optic mampu membawa paker-paket dalam kapasitas yang besar.
Ø Resistance, merupakan daya tahan kuat terhadap impas elektromagnetik
yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor,
atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Ø Maitenance, kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relatif murah.
2.3.4 Media Wireless
Pada jaringan wireless, media yang digunakan sebagai antar muka atau
interface adalah media udara. Saat peralatan komputer akan mengirimkan
informasi melalui jaringan wireless, langkah pertama yang dilakukan
adalah melakukan negosiasi koneksi terhadap komputer remote-nya
menggunakan fungsi-fungsi di layer transport dan session. Setelah
komputer mendapatkan koneksi, peralatan komputer akan mengirimkan data
dalam bentuk digital ke NIC (Network Interface Card) wireless. NIC
wireless akan mengirimkan data dan mengonversinya menjadi frekuensi
radio analog sebelum mentransmisikan data melalui antena.
(Rafiudin Rahmat, 2003).
2.4 Topologi Jaringan
Topologi merupakan gambaran struktur jaringan atau bagaimana sebuah
jaringan didesain. Adapun jenis topologi yang sering digunakan dalam
membangun sebuah jaringan yaitu Topologi Star, Topologi Token Ring, dan
Topologi Bus. Diantara topologi tersebut, topologi star merupakan salah
satu bentuk yang sangat sering digunakan selain kemudahan dalam
instalasi, topologi ini juga dapat lebih mudah mengindentifikasi
kerusakan pada jaringan. Akan tetapi masing-masing topologi mempunyai
kelebihan dan kekurangan tersendiri.
2.4.1 Topologi Token Ring
Topologi ini sering disebut juga topologi ring saja, dalam topologi ring
semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk satu pola
lingkaran atau cincin. Setiap simpul yang terbentuk dalam topologi ini
mempunyai kesamaan dimana selanjutnya jaringan akan disebut sebagai
loop. Data atau informasi yang dikirim dari node lain akan didefinisikan
oleh node yang bersangkutan, data akan diterima apabila data tersebut
ditujukan ke node yang bersangkutan, Sebaliknya data akan diteruskan ke
node jika alamat yang ditujukan oleh pengirim tidak dikenal.
Keuntungan dari topologi ini adalah :
Ø Hemat kabel.
Ø Tidak terjadi tabrakan pengiriman data, seperti pengiriman data pada
topologi bus karena data hanya dapat dikirim oleh satu node pada saat
yang bersamaan.
Kerugian pada topologi ini adalah :
Ø Pengembangan jaringan lebih kaku.
Ø Setiap node yang terdapat dalam jaringan akan ikut serta mengelola
informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat
gangguan pada suatu node maka keseluruhan jaringan akan terganggu.
2.4.2 Topologi Bus
Topologi Bus menggunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan dari topologi Bus ini adalah :
Ø Hemat kabel karena hanya memiliki satu jalur utama.
Ø Pengembangan jaringan dan penambahan workstation dengan mudah dengan tidak mengganggu workstation lain.
Kerugian dari topologi ini adalah :
Ø Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel utama maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Ø Kepadatan pengiriman data akan menghambat kecepatan akses.
2.4.3 Topologi Star
Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara langsung
ke server atau hub, semua link yang ada harus melewati pusat penyaluran
data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasiun primer atau server dan untuk yang lainnya dinamakan
stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai
oleh server maka setiap client sever sewaktu-waktu dapat menggunakan
jaringan tersebut tanpa harus menunggu perintah dari server. Pada
jaringan ini, jika salah satu workstation terputus dari jaringan, tidak
akan menggangu konerja workstation lain karena masing-masing langsung
terhubung ke Hub
Keuntungan dari topologi ini adalah :
Ø Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu jaringan yang lain.
Ø Bandwidth atau jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar dengan
ada kabel masing-masing untuk setiap workstation sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kerja jaringan secara keseluruhan.
Ø Paling fleksibel dalam perawatan.
Ø Bila terdapat gangguan disalah satu kabel maka jaringan yang lainnya tidak akan terganggu.
Ø Mudah mendeteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
Ø Kontrol terpusat pada suatu node khusus yang bisa berupa server atau hub.
Kerugian dari topologi ini adalah :
Ø Menghabiskan banyak kabel, karena setiap workstation harus memiliki
kabel masing-masing dan harus menyediakan sebuah hub untuk terminal
pusatnya.
2.5 Komponen-Komponen Pengirim Data
Dalam melakukan proses transaksi data sangat dibutuhkan beberapa
komponen yang mendukung jalannya pengiriman data tersebut dalam jumlah
yang signifikan, hal ini cenderung membuat orang untuk dapat berkerja
secara online. Atas dasar inilah keberadaaan hardware yang menjembatani
komputer dengan jaringan internet sangat diperlukan sehingga dapat
menghubungkan komputer-komputer di belahan dunia lain.
2.5.1 Modem
Modem adalah device yang mampu membuat komputer terkoneksi dengan
internet melalui jalur telepon standar. Modem banyak digunakan
komputer-komputer rumah dan jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi
dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet. Modem ini
bekerja mengonversi sinyal informasi.
2.5.2 Hub
Hub adalah sarana network yang digunakan untuk memperkuat transmisi
sinyal pada suatu jenis workstation tertentu. Hub merupakan perangkat
dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik bergabung menjadi
satu jaringan. Hub dapat digunakan untuk memperbanyak workstation atau
untuk memperpanjang jarak antara beberapa workstation. Pada jaringan
sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server, tetapi
bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain.
Ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar.
2.5.3 Repeater
Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinya-sinyal yang masuk.
Pada media fisik seperti pada Ethernet, kualitas transmisi data yang
hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang
selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha mempertahankan
integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data sampai
ketujuan.
2.5.4 Router
Router adalah suatu media penghubung jaringan ke dunia luar atau sering
digunakan sebagai penghubung antar beberapa jaringan yang memiliki ID
berbeda, Penggunaan router dipakai dengan alasan selain mudah dalam
mengkonfigurasikannya ke dalam jaringan, juga karena komponen komunikasi
data ini memiliki kepintaran dalam memilih jalur alternatif yang lebih
baik, apabila terdapat beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila
salah satu jalan yang menuju tempat tujuan terputus (crash) karena
sesuatu hal maka ia dapat dapat melanjutkan ke jalur yang lain.
2.5.5 Network Interface Card (NIC).
Network Interface Card (NIC) merupakan circuit board yang memberi
kemampuan komunikasi jaringan ke komputer-komputer personal yang
terpasang pada motherboard computer card inilah yang menyediakan port
untuk kabel, sehingga dapat terhubung PC dengan PC juga ke network .
2.5.6 Switch
Switch merupakan suatu alat yang menghubungkan dua kabel transmisi atau
lebih, atau juga disebut suatu perangkat penghubung dimana setiap PC
dalam workstasion saling berhubungan dengan mengkoneksi antar node-nya
ke switch. Switch memang sama dengan Hub, tetapi Switch umumnya lebih
cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding Hub.
Kelebihan Switch di antaranya adalah :
Ø Mampu menginpeksi paket-paket data yang mereka terima.
Ø Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya.
Ø Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.
2.6 Protokol TCP/IP
Apabila dua buah sistem berkomunikasi, hal pertama yang dibutuhkan
adalah kesamaan bahasa yang digunakan, sehingga dapat memahami alur
proses komunikasi. Aturan bahasa komunikasi ini sering disebut dengan
protokol komunikasi atau communications protocols. Protokol komunikasi
merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data (berupa blok-blok data)
dari sebuah node jaringan ke node jaringan lain. TCP/IP adalah
sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network)
yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.
TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang
menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem
operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. (Rafiudin Rahmat, 2003).
2.7 Akses Internet
Negara
dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada
penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia.
Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan
jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses
Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari
akses Internet melalui fasilitas Public Internet aksss seperti warnet ,
cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk
akses internet adalah di kampus dan dikantor.
Disamping
menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet
melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General
Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi
wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan
mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi
GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an
GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Simpati, Indosat, XL, 3) yang
digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas
(per-kilobite) yang didownload.
→ CARA BROWSING ←
Banyak
cara untuk browsing folder2 yang disharing kompie lian di jaringan
kita. Namun menurutku, cara ini paling nyaman dan paling susah gampang.
Di ubuntu banyak hal yang bisa kita lakukan. Cara nya dengan langkah2
sbb:
1.instal fusesmb
sudo apt-get install fusesmb
2. edit file /etc/modules
sudo pico /etc/modules
lalu tambahkan “fuse” (tanpa kutip)
jika sudah ada, tidak perlu dilakukan.
3.tambahkan user anda di group fuse
sudo adduser namauser fuse
4.buat folder di home. misal “jaringan”
5.edit file fstab
sudo pico /etc/fstab
tambahkan di akhir dengan baris seperti ini
fusesmb /home/user/jaringan fuse rw,nosuid,nodev,allow_other,max_read=32768 0 0
(yang dicetak tebal merupakan satu baris, jangan sampai terpisah)
6.restart atau sudo mount -a
→ Cara Lain !
Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan
menghubungkan komputer Anda ke jaringan komputer yang terhubung ke
internet . Cara ini banyak digunakan di perusahan, kampus-kampus, dan
warnet-warnet. Sebuah komputer yang dijadikan server (komputer layanan)
di hubungkan ke internet. Komputer lain di jaringan tersebut kemudian
dihubungkan ke server tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai
server dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP)
melalui kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk menghubungkan
komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan kartu LAN (LAN
Card) dan kabel koaksial (UTP).
Model Jaringan Internet
Biaya akses internet dengan jaringan relatif lebih murah karena biaya
koneksi ditanggung oleh beberapa komputer. Itulah sebabnya biaya yang
Anda keluarkan untuk meng-akses internet dari warnet lebih murah
daripada biaya akses dari rumah dengan menggunakan kabel telepon.
A. Saluran Telepon Langsung (Dial Up)
Apakah di rumahmu sudah terpasang saluran telepon? Jaringan telepon yang
sudah merambah dengan luas. Jika sudah dan Anda memiliki komputer maka
Anda terkoneksi dengan internet. Cara menghubungkan komputer Anda ke
internet menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut
dengan dial up. Siapkan kabel telepon, modem, dan ISP Anda dapat
mengakses internet dengan cara dial up.
Kecepatan akses internet menggunakan dial up dapat mencapai 56 kilo byte
persecon (kbps). Dengan dukungan teknologi kompresi data kecepatan
akses internet dengan dial up dapat mencapai 4-5 kali dari biasanya.
Teknologi tersebut dikenal dengan teknologi Power Surf Dial Up, dan
beberapa ISP dilengkapi dengan teknologi tersebut.
B. Jaringan GPRS
Tentu Anda mengenal handphone (HP) bukan? Apakah keungulan HP dibanding
telepon rumah? Tentu jawaban spontan karena sifat mobilitas HP yang
dapat dioperasikan dengan berpindah-pindah atau bergerak. Sistem
komunikasi bergerak di antaranya karena adanya teknologi GPRS. Apakah
GPRS itu? GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service
yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan
gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data
dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile).
Kebutuhan industri akan komunikasi bergerak menyebabkan GPRS menjadi
salah satu teknologi komunikasi data yang banyak digunakan saat ini.
GPRS mempunyai kecepatan transfer data yang cepat, mencapai 115 kbps,
namun dalam praktiknya kecepatan transfer data GPRS masih 25-30 kbps.
GPRS mentransfer data dengan sistem paket. Oleh karena itu sistem
perhitungan tarif layanan GPRS bukan berdasar pada lamanya penggunaan,
akan tetapi ditentukan oleh besanya data yang ditransfer. Teknologi GPRS
memungkinkan Anda dapat mengakses internet dari mana saja, yang penting
Anda memiliki sebuah komputer, atau telepon selular yang dilengkapi
fasilitas GPRS dan SIM card yang menyediakan jasa layanan GPRS. Untuk
mendapatkan koneksi internet secara mobile Anda harus melakukan setting
tertentu pada telepon selular Anda. Hal ini cukup menyulitkan karena
setiap merek handphone dan operator telepon selular mempunyai cara yang
berbeda dalam mengaktifkan GPRS.
C. Jaringan WiFi
Pernahkan Anda melihat sambungan komunikasi tanpa kabel? Teknologi itu
dikenal dengan Wirelless Fidelity (WiFi). Teknologi jaringan tanpa kabel
menggunakan frekuensi tinggi berada pada spektrum 2,4 GHz. Anda dapat
terhubung ke internet dengan WiFi menggunakan sebuah notebook dan PDA
yang dilengkapi dengan kartu WiFi (WiFi card). Namun jika notebook yang
Anda gunakan menggunakan processor yang dilengkapi teknologi mobile,
maka kartu WiFi tidak diperlukan. Dengan menggunakan WiFi, Anda dapat
mengakses internet dengan kecepatan hingga 11Mbps. Dengan WiFi Anda
tidak membutuhkan kabel untuk terhubung ke jaringan, namun Anda harus
berada pada daerah yang mempunyai sinyal WiFi. Daerah yang mendapat
sinyal WiFi kurang lebih daerah yang berada pada radius 100 meter dari
titik akses atau hotspot.
Ada tiga komponen dalam sebuah lokasi hotspot sebagai berikut.
(1) Access Point (titik/pusat akses) yaitu perangkat yang menghubungkan
teknologi wireless LAN dengan ethernet yang terdapat di komputer. Titik
akses memiliki kemampuan untuk melayani pengguna hingga 128 point. Luas
daerah yang dijangkau oleh sebuah titik akses mencapai 25-100 meter.
(2) Access controller (pengendali akses) yaitu perangkat yang berfungsi
sebagai alat autentifikasi yang mengecek apakah seorang pengguna
mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.
(3) Internet Link yaitu perangkat yang menghubukan lokasi hotspot dengan
internet. Internet Link mempunyai kemampuan koneksi ini digunakan untuk
melayani seluruh pengguna dalam satu lokasi.
Di samping keunggulan WiFi coba Anda pikirkan kelemahannya? Kelemahan
akses internet dengan WiFi antara lain jarak titik akses dengan point
atau komputer Anda hanya berada pada daerah sejauh 100 meter, dan sampai
saat ini, masih terbatas pada tempat-tempat yang dipasang titik akses.
Tempat-tempat tersebut biasanya tempat umum seperti kampus, hotel, kafe,
dan bandara.
Teknologi WiFi memung-kinkan Anda mengakses internet dengan kecepatan
yang tinggi, namun persyaratannya Anda harus berada pada daerah yang
mempunyai sinyal WiFi. Terbatasnya daerah sinyal WiFi dan jarak
jangkauan yang sangat pendek (sekitar 100 m) menyebabkan Anda hanya
dapat menggunakan WiFi di daerah-daerah tertentu saja.
Saat ini dikembangkan sebuah teknologi nirkabel baru yang disebut dengan
Wireless Broadband (WiBro). Namun teknologi ini masih dalam tahap
pengembangan dan belum dipasarkan. Dibanding dengan WiFi, WiBro dapat
diakses dari jarak 1 kilometer dari titik aksesnya dengan kecepatan
akses 512 kbps. Akses WiBro juga masih dapat dilakukan dari kendaran
yang bergerak dengan kecepatan sampai 60km/jam.
D. Jaringan TV Kabel
Pernahkan Anda mendengar Televisi/TV kabel? Siaran TV sering menwarkan
perangkat TV kabel. Jaringan TV kabel untuk menghubungkan komputer ke
internet telah banyak digunakan. Televisi kabel dinilai cocok terutama
untuk pengguna internet dari kalangan keluarga (rumah tangga). Kelebihan
mengakses internet dengan menggunakan jaringan TV kabel dapat mengakses
internet setiap saat dan bebas dari gangguan telepon sibuk.
Biasanya biaya yang dikeluarkan untuk akses internet dengan TV kabel
merupakan satu paket dengan layanan TV kabelnya. Karena itu pengguna
jaringan TV kabel Anda bebas berinternet tanpa harus menambahkan biaya
pengeluaran. Jaringan TV kabel adalah jaringan dengan jalur komunikasi
data yang lebar. Hal ini TV kabel dapat melewatkan gambar bergerak dan
suara. Bila TV kabel digunakan untuk internet, maka Anda akan dapat
mengakses internet dengan cepat.
Bila Anda mengakses internet dengan menggunakan jaringan TV kabel, ada
beberapa persyaratan yang harus Anda penuhi sebagai berikut.
- Berlangganan dengan penyedia layanan TV kabel yang dilengkapi dengan layanan internet.
- Perangkat komputer standar yang sudah dilengkapi dengan sistem operasi dan browser yang mendukung Internet .
- Cable modem dengan DOCSIS system, yaitu modem yang dirancang khusus untuk jaringan TV kabel.
- Ethernet card.
Rangkuman
Cara untuk terhubung ke internet adalah menghubungkan komputer Anda ke
jaringan komputer yang terhubung dengan internet . Biasanya komputer
yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service
Provider (ISP) melalui kabel telepon atau melalui antena. Untuk
menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan
kartu LAN (LAN card) dan kabel koaksial (UTP). Cara menghubungkan
komputer Anda ke internet dengan menggunakan kabel telepon disebut dial
up. Dengan dukungan teknologi kompresi data kecepatan akses internet
dengan dial up dapat mencapai 4-5 kali dari biasa. Sistem komunikasi
bergerak diantaranya berkat adanya teknologi GPRS. Teknologi Wirelless
Fidelity (WiFi) adalah teknologi jaringan tanpa kabel, menggunakan
frekuensi tinggi pada spektrum 2,4 GHz. Televisi kabel untuk
menghubungkan komputer ke internet telah banyak digunakan. Televisi
kabel ini dinilai cocok terutama untuk pengguna internet dari kalangan
keluarga (rumah tangga). Kelebihan mengakses internet dengan menggunakan
jaringan TV kabel adalah dapat mengakses internet setiap saat dan bebas
dari gangguan telepon sibuk.
PERALATAN YANG MENDUKUNG AKSES INTERNET
Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia.
Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan
jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses
Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari
akses Internet melalui fasilitas Public Internet aksss seperti warnet,
cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk
akses internet adalah di kampus dan dikantor.
Disamping
menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet
melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General
Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi
wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan
mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi
GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an
GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Simpati, Indosat, XL, 3) yang
digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas
(per-kilobite) yang didownload.
Topologi Star
Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint
dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan
jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan
susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point.
Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami
kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).
Bagaimana Jaringan Star Bekerja
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.
Jaringan Bintang Hybrid (Hybrid Star Network)
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel untuk mengimplementasikan jaringan star. Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe kabel dalam satu jaringan bintang.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Star
Keuntungan dari penggunaan topologi star:
- Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star
tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung. Kita hanya
tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak.
- Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnosa kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors
yang selain memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal
jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap
jaringan.
- Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka
komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub
dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang
rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan untuk
beroperasi kembali.
- Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Star
Topologi star mempunyai kekurangan sebagai berikut:
- Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
- Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic).
- Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
sumber : http://ghanoz2480.wordpress.com/2008/06/20/topologi-star-bintang/
Topologi Bus
Pada
topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.
Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel
BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya
dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini
termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul,
ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung.
Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di
salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu
simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem
client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut
difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut
dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak
digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat
sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang
sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena
mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Keunggulan
topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation
baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi
linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector
(dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau
perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching
atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan
merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja
jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber
optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk
menghubungkan dengan client atau node.).
Diperoleh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus/
Topologi Cincin
Gambar menunjukkan diagram jaringan cincin
Topologi cincin
adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik
lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi
cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami
gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim
data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara
bersamaan.
Topologi mesh
Topologi Pohon
Topologi
Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai
topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki
yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas
mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok
digunakan pada sistem jaringan komputer .Pada
jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau
simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang
lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat
terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3
kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus
melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan
jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu
kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan
dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta
pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak
berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga
menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi
lambat.
→ Sejarah Sistem Jaringan Internet di Indonesia ←
Sejarah
internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an. Saat itu, jaringan
Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai Paguyuban Network. M.
Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto,
Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo adalah sejumlah nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia (tahun 1992 hingga
1994). Masing-masing telah menyumbangkan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun jaringan komputer dan Internet di Indonesia.
Tulisan-tulisan
awal mengenai Internet di Indonesia terinspirasi oleh kegiatan amatir
radio pada tahun 1986, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB.
Bermodal pesawat radio pemancar Single Side Band (SSB) Amatir Radio
Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dan komputer Apple II
milik Onno W. Purbo (YC1DAV), belasan anak muda ITB seperti Harya
Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), dan Suryono
Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior amatir radio seperti Robby
Soebiakto (YB1BG), almarhum Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV) melalui
band amatir radio 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik
membangun jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio
paket.
Robby Soebiakto yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM
Jakarta merupakan pakar di antara para amatir radio di Indonesia,
khususnya di bidang komunikasi data packet switching melalui radio yang
dikenal sebagai radio paket. Teknologi radio paket TCP/IP untuk Internet
kemudian diadopsi oleh rekan-rekan Robby Soebiakto di BPPT, LAPAN, UI,
dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet antara tahun
1992-1994. Pada tahun 1988, melalui surat pribadi, Robby Soebiakto
mendorong Onno W. Purbo yang saat itu berada di Hamilton, Ontario,
Kanada untuk mendalami teknik jaringan Internet berbasis protokol
TCP/IP. Robby Soebiakto meyakinkan Onno W. Purbo bahwa masa depan
teknologi jaringan komputer di dunia akan berbasis pada protokol TCP/IP.
Hal ini yang di kemudian hari memicu penulisan buku-buku jaringan
komputer Internet berbasis TCP/IP oleh Onno W. Purbo maupun rekan-rekan
penulis lainnya di Indonesia.
Robby Soebiakto juga menjadi koordinator alamat IP
pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet
dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. AMPR-net Indonesia
kemudian dikoordinir oleh Onno W. Purbo sejak tahun 2000. Salah satu
aktivitas AMPR-net adalah mengkoordinasi aktifitas anggota ORARI melalui
mailing list ORARI, orari-news@yahoogroups.com. Pada awal perkembangan
jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di
kalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir
Bulletin Board System (BBS). BBS merupakan jaringan surat elektronik
(e-mail) yang merelai email untuk dikirim melalui server/komputer BBS
yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar
e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada
di Kanada dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia terus berlanjut
hingga awal 1990-an. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran,
komunikasi antara Indonesia-Kanada dilakukan melalui jaringan amatir
radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di
rumahnya di kawasan Cinere. Dengan bantuan satelit-satelit OSCAR milik
amatir radio, komunikasi lebih antara Indonesia-Kanada berjalan semakin
cepat. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui
jaringan amatir radio ini.
Pada
tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan, seorang peneliti di LAPAN Ranca Bungur
yang pada tahun 1990-an bersama dengan pimpinannya Ibu Adrianti
menjalin kerjasama dengan DLR (Lembaga Penelitian Antariksa Jerman)
mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi radio
paket pada band 70 cm dan 2 m. Di kemudian hari, Muhammad Ihsan menjadi
motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan mengoperasikan satelit
buatan LAPAN Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT maupun INASAT.
Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dan didukung oleh DLR. Muhammad
Ihsan mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway
Internet yang ada di BPPT. Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan
gateway radio paket yang bekerja pada band 70 cm. PC 386 sederhana yang
menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai
gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat
awal perkembangannya.
Tanggal tanggal 7 Juni 1994, Randy Bush dari Portland,
Oregon, Amerika Serikat melakukan ping ke IPTEKNET dan kemudian
melaporkan hasilnya kepada rekan-rekannya di Natonal Science Foundation
(NSF) Amerika Serikat. Dalam laporan Randy Bush tertera waktu yang
dibutuhkan untuk ping pertama dari Indonesia ke Amerika Serikat, yaitu
sekitar 750 mili detik melalui jaringan leased line yang berkecepatan 64
Kbps.
Nama lain yang tidak kalah berjasa adalah Pak Putu.
Beliau mengembangkan PUSDATA DEPRIN pada masa kepemimpinan Menteri
Perindustrian Tungki Ariwibowo sekaligus menjalankan BBS
pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangan BBS, Pak Putu berjasa
mempopulerkan penggunaan e-mail, khususnya di Jakarta. Aktivitas Pak
Putu banyak didukung oleh Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo yang
sangat menyukai komputer dan Internet. Pak Tungki adalah menteri pertama
Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Pada
akhir tahun 1992, Suryono Adisoemarta kembali ke Indonesia. Kesempatan
tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB
seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin yang didukung
oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di
ITB. Berawal semangat dan bermodalkan PC 286 bekas, ITB merupakan turut
berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Institusi lain seperti UI, BPPT,
LAPAN, PUSDATA DEPRIN yang lebih dahulu terhubung ke jaringan Internet
mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB, modem
radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan
pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Ketika masih menempuh studi di University of Texas di
Austin, Texas, Suryono Adisoemarta menyambungkan TCP/IP Amatir Radio
Austin ke gateway Internet untuk pertama kalinya di gedung Chemical and
Petroleum Engineering University of Texas, Amerika Serikat. Sejak saat
itu, komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin Texas tersambung ke jaringan
TCP/IP di seluruh dunia. Pengetahuan inilah yang kemudian diterapkan
Suryono Adisoemarta saat mengembangkan radio paket di ITB. Suryono
Adisoemarta yang kemudian hari menyandang nama panggilan YD0NXX menjadi
motor penggerak teknologi satelit Amatir Radio maupun teknologi Amateur
Packet Reporting System (APRS) yang memungkinkan kita untuk melihat
posisi-posisi stasiun amatir radio di peta di Internet yang dapat
dilihat di situs http://aprs.fi.
Berawal dari teknologi radio paket kecepatan rendah
1200 bps, ITB kemudian memperoleh sambungan leased line 14.4 Kbps ke
RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET pada tahun 1995. Akses
Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang
lainnya khususnya di PaguyubanNet. September 1996 merupakan tahun
peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian
Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh
bandwidth 1.5M bps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke
TelkomNet & IIX sebesar 2 Mbps.
ITB
akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan
di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan
lebih dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998.
Jaringan pendidikan menjadi lebih marak pada saat naskah buku ini di
tulis, dengan adanya JARDIKNAS dan INHEREN yang dioperasikan oleh DIKNAS
dan mengkaitkan sekitar 15.000 lebih sekolah Indonesia ke Internet yang
akan menjadi media untuk mencerdaskan bangsa Indonesia agar dapat
berkompetisi di era globalisasi mendatang.
Model – Model Jaringan Komputer
Pada
komputer terdapat pula beragam jenis jaringan komputer yang
pembagiannya didasarkan pada besar kecilnya cakupan jaringan yang
menghubungkan antar komputer. Jenis-jenis jaringan tersebut yaitu :
1. LAN (Local Area Netowrk)
2. MAN (Metropolitan Area Network)
3. WAN (Wide Area Network)
1. LAN (Local Area Network)
LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya
dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km
persegi. Secara garis besar LAN terdapat dua tipe jaringan LAN yaitu
jaringan Peer to Peer dan jaringan Client Server. Peer to Peer artinya
adalah setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan dapat bertindak
sebagai komputer pengguna (workstation) maupun komputer penyedia layanan
(server). Sedang pada jaringan Client Server hanya ada satu komputer
yang bertindak sebagai Server dan yang lain sebagai Client.9
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah
file server untuk menyimpan perangkat lunak (software )yang mengatur
aktifitasi jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network.
Biasanya kemampuan workstation di bawah file server dan mempunyai
aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan.
Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer lainnya.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar
wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan
beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang
lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan Bank dimana beberapa kantor
cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu
dengan lainnya. Misalnya Bank Mandiri yang ada di seluruh wilayah
Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi.
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah
menggunakan sarana satelit atau kabel bawah laut sebagai contoh
keseluruhan jaringan BANK MANDIRI yang ada di Indonesia ataupun yang ada
di Negara-negara lain. WAN mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara atau benua.
Menggunakan sarana WAN, sebuah Bank yang ada di Jakarta bisa menghubungi
kantor cabangnya yang ada di Singapura, hanya dalam beberapa menit.
Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana
untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke
komunikasi global seperti Internet.Tetapi bagaimanapun juga antara LAN,
MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup
areanya saja yang berbeda.
Internet merupakan salah satu bentuk jaringan komputer yang termasuk
dalam WAN. Internet mampu melakukan komunikasi komputer antar negara
bahkan antar benua mulai untuk pertukaran data hingga komunikasi
telepon.
Bagaimana Saudara sudah mengetahui jenis-jenis jaringan komputer, secara
umum jaringan tersebut mempunyai kesamaan yaitu saling menghubungkan
antara satu komputer dengan komputer lain hanya saja perbedaannya pada
skala ukuran dan luas komputer tersebut terhubung. LAN mempunyai cakupan
jarak berkisar 10 m – 1 km, MAN mencakup 10 km dan WAN hingga 100 –
1000 km. Berikut ini adalah beberapa perbedaan LAN dan WAN:
Nah, setelah Saudara sudah mengetahui berbagai jenis jaringan komputer
serta perbedaan diantaranya, maka sekarang Saudara akan mempelajari
tentang topologi fisik jaringan.
Topologi fisik jaringan adalah bentuk fisik bagaimana komputer terhubung
antara satu dengan lainnya. Jika Saudara perhatikan kembali pada
gambar 4, Saudara dapat membayangkan bagaimana bentuk hubungan antar
komputer pada masing-masing ruangan di sekolah.
Secara umum ada tiga macam topologi fisik yang sering digunakan dalam LAN, yaitu:
A. Topologi Bus
B. Topologi Ring (Cincin)
C. Topologi Star (Bintang)Kantor Bank di JakartaKantor Bank di SingapuraSatelit
WAN
- Cakupan jaringan luas
- Jarak maksimal jaringan 1000 km
- Untuk menghubungkan antar negara hingga antar benua.
- Teknologi penghantar meng-gunakan bantuan satelit atau teknologi kabel bawah laut
- Topologi sudah kompleks
LAN
- Cakupan jaringan kecil
- Jarak maksimal jaringan 1 km
- Untuk menghubungkan antar ruangan, gedung, kampus
- Teknologi transmisi/penghantar umunya menggunakan kabel (saat ini sudah mulai nirkabel)
- Umumnya menggunakan topologi sederhana (bus dan ring).11
A. Topologi Bus
Pada topologi bus biasanya menggunakan kabel koaksial. Seluruh jaringan
biasanya merupakan satu saluran kabel yang kedua ujungnya diterminasi
dengan alat berupa Terminator.
Topologi ini mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
Keuntungan
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Mudah dikembangkan
Kerugian
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas data
- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
B. Topologi Ring (Cincin)
Pada topologi ini kabel yang digunakan akan membentuk lingkaran tertutup
sehingga mengesankan cincin tanpa ujung. Secara umum layout topologi
ring juga relatif sederhana.
Keuntungan
- Hemat kabel
Kerugian
- Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku
C. Topologi Star (Bintang)
Pada topologi star setiap node pada jaringan akan berkomunikasi melalui
sebuah pusat atau konsentrator. Aliran data setiap node akan menuju
konsentrator (HUB) terlebih dahulu sebelum ke node tujuan.
Dengan menggunakan topologi jenis ini maka jaringan mudah dikembangkan dengan menarik kabel ke konsentrator/node pusat.
Keuntungan
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Selain topologi di atas ada beberapa topologi yang ada antara lain topologi mesh dan tree (pohon).
Pada topologi mesh tiap komputer saling terhubung dengan banyaknya
komputer yang ada, sedangkan pada Tree tiap komputer terhubung secara
bebas ke dalam jaringan.